Yuk Intip Keseruan Praktikum Yang Ada di Jurusan Kedokteran

keseruan praktikum jurusan kedokteran

Kalau ngomongin kuliah di jurusan kedokteran, yang kebayang pasti adalah jas putih, stetoskop, dan hafalan nama-nama latin yang panjang banget. Tapi di balik itu semua, ada hal yang bikin dunia kedokteran terasa real banget, yaitu praktikum.

Yap, inilah momen di mana teori yang dipelajari di kelas benar-benar diuji di lapangan, dan mahasiswa kedokteran mulai merasakan sensasi jadi “dokter beneran” untuk pertama kalinya.

Nah, buat kamu yang penasaran kayak gimana sih praktikumnya anak kedokteran, yuk kita bahas satu-satu! Mulai dari histologi sampai fisiologi, semuanya punya cerita dan tantangannya masing-masing.

Baca juga: Kamu Cocok di Jurusan Apa? Yuk Kenali Dirimu Lewat Karaktermu!

1. Praktikum Histologi: Dunia Mikroskop yang Penuh Misteri

Praktikum histologi bisa dibilang jadi salah satu tahap awal yang cukup menantang di perjalanan mahasiswa kedokteran. Di sini, kamu bakal belajar mengenali jaringan-jaringan penyusun tubuh manusia lewat potongan mikroskopis yang super kecil.

Kebayang nggak sih, kamu harus bisa bedain mana sel otot, mana jaringan saraf, mana jaringan epitel, dan sebagainya. Semuanya cuma dari bentuk dan warna di bawah mikroskop.

Awalnya sih bikin pusing, tapi lama-lama seru juga, apalagi kalau udah mulai bisa ngeliat pola dan tahu bagian tubuh mana yang kamu lihat.

Biasanya, mahasiswa bakal dapet slide mikroskop dari laboratorium yang udah diwarnai pakai pewarna khusus, misalnya Hematoksilin Eosin (HE). Dari situ mereka mulai belajar mengenali struktur jaringan.

Selain itu, histologi juga melatih ketelitian dan kesabaran. Karena kalau salah sedikit aja ngelihat, bisa-bisa kamu malah mikir jaringan hati itu jaringan paru-paru.

Jadi jangan heran kalau anak kedokteran sering banget ngomong, “Aduh, mikroskopnya kabur lagi nih!

Tapi begitu kamu paham dan mulai ngerti gambaran mikroskopis tubuh manusia, rasa capeknya bakal terbayar. Soalnya kamu bakal sadar, ternyata tubuh manusia tuh kompleks banget dan keren luar biasa.

2. Praktikum Anatomi: Saat Tubuh Manusia Jadi “Buku Terbuka

Kalau histologi ngajak kamu melihat dunia mikroskopis, anatomi justru membawa kamu ke dunia yang lebih besar, yaitu struktur tubuh manusia secara nyata. Ini adalah salah satu praktikum paling terkenal (dan bisa dibilang paling menegangkan) di jurusan kedokteran.

Di praktikum anatomi, kamu bakal belajar langsung mengenali organ, otot, tulang, dan pembuluh darah dari tubuh manusia.

Yap, kamu nggak salah baca! Biasanya menggunakan cadaver atau tubuh manusia yang diawetkan untuk kepentingan pendidikan. Awal-awal, banyak mahasiswa yang deg-degan banget.

Bau formalin, suasana lab yang dingin, dan kenyataan kalau kamu lagi belajar dari tubuh manusia beneran bisa bikin suasana campur aduk. Tapi lama-lama, rasa takut itu berubah jadi rasa hormat dan kagum.

Anatomi bukan cuma ngajarin tentang bagian tubuh manusia, tapi juga menghargai kehidupan dan kematian. Setiap potongan tubuh yang kamu pelajari punya makna mendalam, karena di balik itu, ada seseorang yang rela tubuhnya digunakan untuk ilmu.

Dari praktikum anatomi inilah, mahasiswa kedokteran mulai benar-benar connect sama dunia medis. Mereka belajar menghafal letak organ, mengenali sistem otot dan rangka, dan memahami hubungan antarbagian tubuh secara langsung.

Dan kalau udah bisa nyebut urutan tulang dari atas sampai bawah tanpa salah, rasanya kayak dapet achievement unlocked!

Baca juga: 3 Sekolah Kedinasan yang Ternyata Banyak Diminati Perempuan

3. Praktikum Patologi Klinik: Menganalisis Misteri di Balik Darah dan Cairan Tubuh

Kalau kamu suka hal-hal yang berbau laboratorium dan detektif, praktikum patologi klinik bakal jadi favoritmu.

Di sini mahasiswa kedokteran belajar tentang pemeriksaan laboratorium terhadap berbagai sampel tubuh, seperti darah, urine, hingga feses. Tujuannya? Untuk mendeteksi penyakit dan memahami apa yang terjadi di dalam tubuh pasien.

Kegiatan di lab biasanya mencakup pemeriksaan kadar gula darah, fungsi ginjal, hati, hingga kadar elektrolit. Mahasiswa juga belajar cara membaca hasil lab, menyiapkan reagen, dan menggunakan alat-alat diagnostik medis.

Serunya lagi, patologi klinik ngajarin mahasiswa buat berpikir analitis. Karena di dunia nyata, dokter nggak bisa asal tebak penyakit pasien. Semua harus berdasarkan bukti ilmiah dan di sinilah data laboratorium berperan penting.

Misalnya, kalau hasil pemeriksaan darah menunjukkan kadar hemoglobin rendah, mahasiswa harus bisa menebak apakah pasien mengalami anemia, dan kalau iya, jenis anemianya apa.

Semua analisis itu butuh logika kuat dan pemahaman teori yang matang. Jadi bisa dibilang, patologi klinik itu semacam “CSI versi medis”, ngulik fakta di balik gejala, tapi lewat mikroskop dan tabung reaksi.

4. Praktikum Fisiologi: Menyelami Cara Kerja Tubuh yang Sebenarnya

Kalau anatomi ngajarin bentuk tubuh, maka fisiologi ngajarin fungsi tubuh. Praktikum fisiologi adalah saat mahasiswa benar-benar belajar gimana tubuh manusia bekerja secara real-time.

Contohnya, mereka bakal belajar tentang detak jantung, sistem pernapasan, tekanan darah, hingga refleks tubuh.

Kadang-kadang, mahasiswa juga melakukan eksperimen kecil terhadap diri sendiri atau teman sekelas, seperti mengukur denyut nadi setelah olahraga, atau memeriksa refleks lutut dengan palu refleks.

Yang bikin praktikum ini menarik adalah karena hasilnya bisa langsung kamu lihat. Misalnya, saat kamu menahan napas dan memantau perubahan detak jantung, kamu langsung tahu efeknya terhadap tubuh.

Selain itu, fisiologi juga jadi jembatan penting sebelum masuk ke dunia klinik. Di sinilah mahasiswa mulai memahami kenapa tubuh bisa bereaksi terhadap penyakit tertentu, atau kenapa obat tertentu bisa bekerja pada organ tertentu.

Dan meskipun praktikumnya terlihat “aman” dibanding anatomi, tetap aja banyak tantangan di sini. Mulai dari alat yang sensitif sampai perhitungan data yang harus super teliti.

Tapi di balik semua itu, rasa puasnya luar biasa ketika kamu bisa memahami logika di balik fungsi tubuh manusia.

Baca juga: 5 Tips Bertahan di Semester Pertama Kuliah agar Tetap Waras

Belajar dari Praktikum: Bukan Sekadar Hafalan, Tapi Pemahaman Nyata

Banyak orang mengira kuliah kedokteran cuma soal hafalan nama-nama latin dan teori yang tebalnya kayak ensiklopedia. Padahal, lewat praktikum-praktikum ini, mahasiswa kedokteran justru belajar berpikir kritis, teliti, dan sistematis.

Setiap sesi praktikum mengajarkan sesuatu yang lebih dari sekadar teori.

Histologi melatih ketelitian, anatomi menumbuhkan rasa hormat terhadap tubuh manusia, patologi klinik mengasah logika dan analisis, sementara fisiologi memperdalam pemahaman tentang bagaimana tubuh bekerja.

Selain itu, praktikum juga melatih kerja sama tim. Karena hampir semua kegiatan dilakukan bareng teman sekelompok, mahasiswa belajar berkomunikasi, berbagi tugas, dan saling bantu saat menghadapi kesulitan.

Meskipun melelahkan, begadang demi laporan praktikum, atau stres karena hasil pengamatan nggak sesuai teori, semuanya adalah bagian dari proses menjadi dokter yang tangguh.

Dari sinilah calon dokter ditempa, bukan cuma dengan ilmu, tapi juga dengan mental kuat dan rasa tanggung jawab besar terhadap hidup orang lain.

Calon Dokter Sejati Lahir dari Laboratorium

Kalau kamu punya impian jadi dokter, siap-siap deh buat jatuh cinta (dan kadang sedikit stres) dengan dunia praktikum. Karena di sinilah kamu bakal benar-benar paham makna dari ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Nggak cuma soal hafalan atau nilai ujian, tapi tentang memahami tubuh manusia secara mendalam dan menghargai kehidupan. Setiap tetes keringat dan malam tanpa tidur bakal terbayar ketika kamu bisa menolong orang lain dengan ilmu yang kamu pelajari.

Dan buat kamu yang masih di SMA dan lagi mikir mau masuk jurusan kedokteran, nggak ada salahnya mulai nyiapin diri dari sekarang, baik secara akademik maupun mental. Dunia medis memang berat, tapi hasilnya sepadan banget.

Belajar Lebih Efektif Bareng Ultimate Privat

Kalau kamu pengin mempersiapkan diri masuk kedokteran dengan lebih matang, Ultimate Privat bisa jadi partner belajar terbaikmu.

Di sini tersedia program les privat intensif buat pelajar yang mau fokus ke bidang akademik, termasuk persiapan ujian masuk fakultas kedokteran.

Kamu bisa belajar bareng tutor profesional, sistemnya fleksibel, dan materi disesuaikan sama kebutuhan kamu. Jadi, belajar jadi lebih gampang, fokus, dan pastinya hasilnya maksimal.

Kalau kamu tertarik daftar atau mau tanya-tanya dulu, langsung aja hubungi 0899-8702-889 (klik disini). Yuk, wujudkan mimpi jadi dokter bareng Ultimate Privat — tempat belajar yang ngerti cara bantu kamu sukses dari sekarang.

Scroll to Top