
Transfusi darah merupakan prosedur medis penting yang telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.
Dalam kondisi tertentu seperti kehilangan darah akibat kecelakaan, operasi besar, gangguan pembekuan darah, anemia berat, atau penyakit kronis seperti kanker dan thalassemia, transfusi darah menjadi satu-satunya jalan untuk menstabilkan kondisi pasien.
Namun, tidak semua transfusi darah dilakukan dengan jenis darah yang sama. Ada berbagai komponen darah yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan klinis masing-masing pasien.
Bagi masyarakat umum, istilah transfusi darah mungkin hanya terdengar sebatas “mendapatkan darah tambahan“. Namun dalam praktiknya, transfusi melibatkan pemilihan jenis darah atau komponen darah yang sangat spesifik.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai jenis-jenis darah transfusi, fungsinya, serta kondisi medis yang memerlukan masing-masing jenis.
Mari kita bahas satu per satu jenis darah transfusi berikut ini:
1. PRC (Packed Red Cells)
Apa itu PRC?
Packed Red Cells (PRC) atau Sel Darah Merah Pekat adalah komponen darah yang mengandung eritrosit (sel darah merah) dengan volume plasma yang telah dikurangi secara signifikan. PRC biasanya diperoleh dari darah utuh (Whole Blood) yang kemudian diproses untuk memisahkan sel darah merah dari komponen lainnya.
Fungsi dan Indikasi PRC:
Fungsi utama dari PRC adalah untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yaitu protein yang bertanggung jawab membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, PRC sangat dibutuhkan pada pasien dengan kondisi anemia berat, perdarahan hebat, atau kekurangan hemoglobin.
Beberapa kondisi yang membutuhkan PRC antara lain:
- Anemia defisiensi besi kronis yang tidak responsif terhadap suplemen oral
- Anemia akibat penyakit kronis (misalnya gagal ginjal, kanker)
- Kehilangan darah akut karena trauma atau pendarahan gastrointestinal
- Pasien yang akan menjalani operasi dengan risiko kehilangan darah tinggi
Kelebihan PRC dibandingkan Whole Blood:
Penggunaan PRC dianggap lebih efisien karena volume darah yang ditransfusikan lebih kecil namun memiliki kandungan eritrosit tinggi. Ini mengurangi risiko overload cairan (kelebihan volume cairan dalam tubuh), terutama pada pasien dengan gangguan jantung atau ginjal.
2. Whole Blood (WB)
Apa itu Whole Blood?
Whole Blood adalah darah utuh yang diambil dari pendonor dan disimpan tanpa dipisahkan menjadi komponen-komponennya. Darah ini mengandung semua unsur darah alami yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma.
Fungsi dan Indikasi WB:
Whole Blood jarang digunakan dalam praktik medis modern karena sebagian besar kebutuhan transfusi hanya memerlukan satu atau dua komponen darah. Namun, Whole Blood masih digunakan dalam situasi tertentu, terutama di lokasi darurat atau di daerah yang fasilitas pemisahan komponen darahnya terbatas.
Kondisi yang dapat membutuhkan Whole Blood:
- Perdarahan masif akibat trauma berat
- Pasien dengan volume darah rendah (hipovolemia) yang disertai anemia akut
- Situasi kegawatdaruratan di lapangan saat komponen darah tidak tersedia
Kekurangan Whole Blood:
Whole Blood dapat menyebabkan reaksi volume overload karena volume yang ditransfusikan relatif besar. Selain itu, pasien yang hanya membutuhkan salah satu komponen darah (misalnya hanya eritrosit) akan menerima komponen yang tidak dibutuhkan, yang bisa meningkatkan risiko efek samping.
3. TC (Thrombocyte Concentrate)
Apa itu TC?
Thrombocyte Concentrate atau Konsentrat Trombosit adalah komponen darah yang mengandung platelet (trombosit), yaitu sel-sel kecil dalam darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berfungsi menghentikan perdarahan dengan membentuk sumbatan pada luka pembuluh darah. Trombosit juga merangsang proses penyembuhan luka melalui pelepasan berbagai zat kimia yang membantu regenerasi jaringan.
Indikasi utama transfusi TC:
- Pasien dengan trombositopenia (jumlah trombosit rendah), seperti pada penderita leukemia atau pasien yang menjalani kemoterapi
- Pasien dengan perdarahan aktif dan jumlah trombosit sangat rendah
- Pasien dengan gangguan fungsi trombosit, seperti pada kasus uremia
Perlu diketahui:
Transfusi trombosit bersifat sangat sensitif karena trombosit memiliki masa simpan yang pendek (hanya sekitar 5 hari pada suhu 20–24°C). Selain itu, trombosit lebih rentan terhadap kontaminasi mikroorganisme, sehingga prosedur penyimpanan dan transfusinya dilakukan dengan pengawasan ketat.
4. FFP (Fresh Frozen Plasma)
Apa itu FFP?
Fresh Frozen Plasma (FFP) adalah plasma darah yang dibekukan dalam waktu maksimal 8 jam setelah darah diambil dari pendonor. FFP mengandung faktor-faktor pembekuan, imunoglobulin, albumin, serta zat-zat penting lainnya yang tidak ada pada sel darah merah.
Fungsi utama dari FFP:
- Mengganti faktor pembekuan yang hilang atau tidak cukup
- Menangani gangguan perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan
- Meningkatkan volume plasma dalam kasus syok hipovolemik
Indikasi FFP:
- Pasien dengan gangguan hati (karena hati menghasilkan sebagian besar faktor pembekuan)
- Pasien dengan koagulopati (gangguan pembekuan darah) seperti DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
- Sebelum atau sesudah tindakan medis pada pasien dengan kelainan pembekuan
- Pasien overdosis obat antikoagulan (misalnya warfarin) yang disertai perdarahan
Catatan penting:
Transfusi FFP tidak digunakan untuk pengganti cairan biasa. Selain itu, proses pencairan dan pemeriksaan sebelum transfusi harus dilakukan dengan prosedur yang sangat ketat agar efektivitasnya tetap optimal.
Memilih Jenis Transfusi yang Tepat Sesuai Kebutuhan Medis
Memahami jenis-jenis darah transfusi sangat penting, baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat umum. Setiap komponen darah memiliki fungsi yang sangat spesifik dan hanya diberikan jika memang dibutuhkan.
Dengan memahami perbedaan antara PRC, Whole Blood, TC, dan FFP, kita bisa lebih menghargai betapa kompleks dan pentingnya prosedur transfusi darah.
Selain itu, pengetahuan ini juga bisa mendorong masyarakat untuk menjadi pendonor darah secara rutin.
Donor darah tidak hanya menyelamatkan satu nyawa, tetapi bisa membantu hingga tiga pasien berbeda dengan masing-masing komponen darah.
Butuh Les Privat UTBK yang Terarah dan Berkualitas? Ultimate Privat Jawabannya!
Setelah memahami pentingnya transfusi darah dalam dunia medis, kita juga perlu menyadari bahwa pemahaman ilmu pengetahuan seperti ini sangat relevan untuk persiapan masuk perguruan tinggi, khususnya UTBK.
Materi seperti biologi, kimia, dan fisika tidak hanya berguna untuk menjawab soal, tetapi juga membentuk wawasan kritis dalam kehidupan nyata.
Nah, jika kamu sedang mempersiapkan diri untuk UTBK dan ingin belajar secara efektif, personal, dan terarah, Ultimate Privat adalah pilihan tepat!
Kami menyediakan layanan les privat UTBK dengan metode belajar yang menyesuaikan gaya belajar siswa, didukung oleh tutor berpengalaman dan kurikulum yang terstruktur.
- Belajar 100% fokus
- Materi sesuai kisi-kisi UTBK terbaru
- Waktu fleksibel dan tempat bisa disesuaikan
- Tutor sabar dan profesional
- Tersedia kelas online dan offline
Jangan ragu untuk bergabung bersama ratusan siswa lainnya yang telah sukses bersama Ultimate Privat. Jika kamu ingin mendaftar atau punya pertanyaan lebih lanjut, langsung hubungi kami di nomor:
📞 0899-8702-889 (klik disini)
Yuk, raih skor UTBK tertinggi dan masuk ke PTN impianmu bersama Ultimate Privat!