Mata Kuliah yang Dipelajari di Jurusan Kriminologi

Jurusan kriminologi mungkin belum sepopuler jurusan lain seperti kedokteran, hukum, atau teknik.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap bidang ini semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial, keadilan, dan keamanan.

Kriminologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang kejahatan, pelaku kejahatan, korban, serta upaya pencegahan dan penanggulangannya.

Dengan kata lain, kriminologi berusaha memahami fenomena kejahatan secara lebih mendalam dari berbagai perspektif, baik hukum, psikologi, sosiologi, maupun antropologi.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul dari calon mahasiswa adalah: Apa saja yang akan dipelajari jika saya masuk jurusan kriminologi?

Pertanyaan ini sangat wajar, sebab memahami mata kuliah yang akan ditempuh dapat membantu seseorang menyiapkan diri sekaligus memantapkan pilihan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap beberapa mata kuliah utama yang umumnya diajarkan di jurusan kriminologi, seperti Pengantar Kriminologi, Viktimologi, Penologi, Teori Kriminologi, hingga Psikologi Kriminal.

Mari kita bahas satu per satu.

1. Pengantar Kriminologi

Mata kuliah Pengantar Kriminologi merupakan fondasi awal bagi mahasiswa.

Sesuai namanya, mata kuliah ini akan mengenalkan dasar-dasar keilmuan kriminologi: apa itu kriminologi, mengapa ilmu ini penting, serta bagaimana perkembangan sejarahnya.

Beberapa hal yang dipelajari antara lain:

  • Definisi dan ruang lingkup kriminologi.
  • Sejarah perkembangan kriminologi dari masa klasik hingga modern.
  • Hubungan kriminologi dengan ilmu lain, misalnya hukum pidana, sosiologi, psikologi, dan antropologi.
  • Konsep dasar mengenai kejahatan, pelaku kejahatan, dan korban.

Di tahap ini, mahasiswa diajak untuk memahami bahwa kejahatan bukan hanya sekadar pelanggaran hukum, melainkan fenomena sosial yang kompleks.

Misalnya, mengapa kejahatan bisa muncul lebih banyak di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, atau bagaimana perbedaan budaya memengaruhi bentuk-bentuk kejahatan.

Dengan pemahaman dasar ini, mahasiswa akan lebih siap untuk melanjutkan ke mata kuliah yang lebih spesifik.

2. Viktimologi

Kalau kriminologi umumnya berfokus pada pelaku kejahatan, maka Viktimologi berfokus pada korban. Mata kuliah ini membahas secara mendalam mengenai pengalaman, hak, serta perlindungan bagi orang yang menjadi korban tindak kriminal.

Topik-topik utama dalam viktimologi biasanya mencakup:

  • Definisi korban kejahatan dan kategorisasinya.
  • Faktor-faktor yang membuat seseorang rentan menjadi korban.
  • Dampak psikologis, sosial, dan ekonomi yang dialami korban.
  • Peran negara, lembaga hukum, dan masyarakat dalam memberikan perlindungan serta pemulihan.
  • Konsep secondary victimization, yaitu ketika korban kembali merasa dirugikan karena proses hukum atau perlakuan masyarakat.

Contoh nyata yang sering dipelajari adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, hingga kejahatan siber yang menimbulkan trauma mendalam bagi korbannya.

Dengan mempelajari viktimologi, mahasiswa tidak hanya diajak untuk memahami penderitaan korban, tetapi juga didorong untuk mencari solusi agar hak-hak mereka dapat dilindungi secara optimal.

3. Penologi

Berbeda dengan viktimologi yang fokus pada korban, Penologi berfokus pada sistem pemidanaan dan hukuman bagi pelaku kejahatan. Kata “penologi” sendiri berasal dari kata penalty (hukuman).

Dalam mata kuliah ini, mahasiswa akan mempelajari hal-hal seperti:

  • Teori-teori tentang hukuman: retributif, rehabilitatif, preventif, dan restoratif.
  • Sejarah dan perkembangan sistem pemidanaan dari masa ke masa.
  • Peran lembaga pemasyarakatan, mulai dari penjara hingga program pembinaan sosial.
  • Alternatif hukuman selain penjara, seperti kerja sosial atau program rehabilitasi.
  • Kritik terhadap sistem pemidanaan, misalnya masalah kelebihan kapasitas penjara atau efektivitas hukuman mati.

Penologi sangat relevan untuk menjawab pertanyaan penting: apakah hukuman yang ada saat ini benar-benar membuat pelaku jera, atau justru menimbulkan masalah baru?

Mahasiswa kriminologi akan diajak berpikir kritis mengenai efektivitas sistem pemidanaan dan mencari solusi yang lebih manusiawi serta berkeadilan.

4. Teori Kriminologi

Teori Kriminologi adalah mata kuliah yang mengajarkan berbagai teori tentang mengapa seseorang melakukan kejahatan. Ini adalah salah satu mata kuliah inti dan paling penting dalam jurusan kriminologi.

Beberapa teori yang biasanya dipelajari meliputi:

  • Teori Klasik: menganggap manusia bebas memilih tindakannya, termasuk melakukan kejahatan. Hukuman dianggap perlu untuk mencegah.
  • Teori Positivis: melihat kejahatan sebagai akibat faktor biologis, psikologis, atau sosial yang berada di luar kendali individu.
  • Teori Strain: kejahatan muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, misalnya karena tekanan ekonomi.
  • Teori Kontrol Sosial: menganggap seseorang melakukan kejahatan karena lemahnya ikatan sosial dengan keluarga, sekolah, atau masyarakat.
  • Teori Labeling: menekankan bahwa cap “kriminal” yang diberikan masyarakat justru bisa membuat seseorang benar-benar menjadi kriminal.

Melalui teori-teori ini, mahasiswa belajar untuk tidak menilai kejahatan secara hitam putih. Mereka diajak memahami bahwa ada banyak faktor kompleks yang memengaruhi perilaku kriminal.

Misalnya, kemiskinan, ketidakadilan, diskriminasi, bahkan trauma masa kecil dapat berperan dalam membentuk pelaku kejahatan.

5. Psikologi Kriminal

Psikologi Kriminal adalah mata kuliah yang menarik karena memadukan ilmu psikologi dengan kriminologi. Fokusnya adalah memahami kondisi psikologis pelaku kejahatan serta pola pikir yang mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal.

Beberapa hal yang dipelajari antara lain:

  • Ciri kepribadian yang rentan terhadap perilaku kriminal.
  • Gangguan mental dan hubungannya dengan kejahatan.
  • Proses pengambilan keputusan dalam melakukan tindak kriminal.
  • Profiling kriminal, yaitu teknik untuk menganalisis perilaku dan memprediksi karakteristik pelaku.
  • Psikologi saksi dan bagaimana memori manusia memengaruhi kesaksian di pengadilan.

Mata kuliah ini tidak hanya bermanfaat untuk memahami pelaku kejahatan, tetapi juga berguna dalam proses investigasi dan peradilan.

Misalnya, dalam kasus pembunuhan berantai, psikologi kriminal membantu polisi membuat profil pelaku sehingga penyelidikan menjadi lebih terarah.

Keterampilan yang Didapat dari Jurusan Kriminologi

Selain pengetahuan akademis dari mata kuliah di atas, mahasiswa kriminologi juga akan mengembangkan berbagai keterampilan penting, di antaranya:

  1. Kemampuan analisis kritis: menilai fenomena kejahatan dari berbagai perspektif.
  2. Keterampilan riset: melakukan penelitian lapangan tentang kejahatan atau keamanan sosial.
  3. Empati dan kepekaan sosial: memahami penderitaan korban dan mencari solusi untuk pemulihan.
  4. Kemampuan komunikasi: menyampaikan hasil analisis kepada masyarakat atau lembaga hukum.
  5. Pemecahan masalah: menawarkan strategi pencegahan kejahatan yang efektif.

Keterampilan ini membuat lulusan kriminologi memiliki peluang karier yang luas, baik di lembaga pemerintah, kepolisian, lembaga pemasyarakatan, LSM, hingga dunia akademik.

Relevansi Kriminologi di Era Modern

Di era digital seperti sekarang, kejahatan tidak hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga di ruang virtual. Kejahatan siber seperti penipuan online, pencurian data, hingga peretasan akun semakin marak.

Hal ini menjadikan ilmu kriminologi semakin relevan karena mampu memberikan perspektif baru untuk memahami pola kejahatan modern. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan hak asasi manusia juga membuat peran kriminolog semakin penting.

Misalnya, dalam kasus penegakan hukum, kriminolog bisa menjadi pihak yang menjembatani kepentingan korban, pelaku, dan masyarakat secara adil.

Rekomendasi Les Privat UTBK Terbaik

Jurusan kriminologi menawarkan pengalaman belajar yang unik dan menantang.

Dari pengantar kriminologi, viktimologi, penologi, teori kriminologi, hingga psikologi kriminal, setiap mata kuliah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kejahatan, korban, dan sistem hukum.

Lulusan kriminologi diharapkan tidak hanya memahami fenomena kriminal secara teoritis, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan berkeadilan.

Bagi kamu yang bercita-cita masuk jurusan kriminologi, persiapan sejak dini sangatlah penting, terutama dalam menghadapi ujian seleksi masuk perguruan tinggi seperti UTBK.

Materi UTBK sering kali cukup menantang, sehingga bimbingan belajar bisa menjadi solusi tepat untuk meningkatkan peluang lolos ke kampus impian.

Ultimate Privat hadir sebagai rekomendasi tempat les privat terbaik yang menyediakan program les privat UTBK dengan pengajar berpengalaman dan metode pembelajaran yang personal.

Dengan pendekatan intensif, kamu bisa lebih fokus, memahami materi secara mendalam, serta mendapatkan strategi jitu menghadapi soal-soal UTBK.

Jika kamu ingin mendaftarkan diri atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui nomor berikut: 0899-8702-889 (klik disini).

Bersama Ultimate Privat, wujudkan impianmu masuk jurusan kriminologi dan raih masa depan yang gemilang!

Scroll to Top