5 Aturan Tak Tertulis di Dunia Perkuliahan yang Wajib Kamu Tahu

Setiap orang masuk kuliah pasti punya ekspektasi yang beda. Ada yang berharap hidupnya akan lebih bebas, ada yang mikir perkuliahan itu cuma versi lanjutan dari SMA, dan ada juga yang merasa ini bakal jadi gerbang menuju dunia orang dewasa.

Tapi yang sering banget luput dari bayangan kita adalah fakta bahwa dunia kuliah punya “aturan tak tertulis” yang diam-diam berlaku bagi hampir semua mahasiswa.

Aturan ini bukan tertulis di buku panduan kampus, bukan juga disampaikan waktu orientasi mahasiswa baru.

Tapi begitu kamu terjun sedikit lebih dalam, lama-lama kamu akan sadar kalau ada pola sosial tertentu yang harus dipahami biar perjalanan kuliahmu tetap aman, nyaman, dan nggak penuh drama.

Di artikel ini, kita bakal bahas lima aturan tak tertulis yang penting banget buat kamu pahami. Ini bukan sekadar nasihat random, tapi bekal biar kamu bisa bertahan hidup di dunia kampus tanpa terseret masalah sosial yang sebenarnya bisa dihindari

Selain itu, aturan-aturan ini juga bikin kamu jauh lebih dewasa dalam nge-manage hubungan dengan teman, dosen, bahkan diri sendiri. Yuk, kita kupas satu per satu.

1. Jangan Tanya atau Bahas IPK Sembarangan

Kalau di SMA nilai rapor masih cukup umum untuk dibahas, di perkuliahan konteksnya beda banget. IPK itu topik yang super sensitif.

Bahkan banyak mahasiswa yang lebih nyaman cerita tentang masalah percintaannya daripada buka suara soal IPK. Kenapa bisa gitu?

Karena IPK itu sering banget jadi sumber tekanan, standar kompetisi terselubung, atau bahkan jadi indikator “siapa yang lebih sukses”.

Nggak semua orang nyaman membicarakannya, apalagi kalau mereka sedang struggling untuk mempertahankan nilai.

Ketika kamu nanya IPK seseorang tanpa konteks yang tepat, bisa aja mereka ngerasa dibandingkan, direndahkan, atau dianggap kurang usaha.

Padahal mereka punya cerita sendiri: mungkin mengambil mata kuliah yang lebih berat, lagi kerja sambil kuliah, atau sedang berjuang dengan hal pribadi. Beberapa alasan kenapa topik IPK bikin orang “ketar-ketir”:

• Mahasiswa sering takut dinilai dari angka itu saja
• Ada tekanan sosial untuk punya IPK tinggi
• Bisa memicu insecurity atau perasaan gagal
• Risiko disalahpahami kalau IPK rendah atau bahkan terlalu tinggi

Makanya, aturan tak tertulis nomor satu: jangan tanya IPK kecuali orang itu sendiri yang buka obrolan duluan. Kamu juga nggak wajib ngumbar IPK kamu ke siapa pun. Privasi itu hak, bukan sesuatu yang harus dibagi biar dianggap keren.

2. Jangan Jadi Orang yang ‘Nggak Enakan’ Terus-Terusan

“Nggak enakan” itu manusiawi. Tapi kalau jadi kebiasaan di dunia perkuliahan, bisa bahaya. Soalnya kamu bisa jadi gampang dimanfaatin.

Bukan cuma soal titip absen, tapi bisa merambat ke hal-hal yang lebih besar seperti kerja kelompok yang timpang, jadi tempat curhat terus tanpa dihargai, atau diminta bantu proyek orang lain tanpa imbal balik.

Kuliah adalah momen kamu belajar bertanggung jawab dan mandiri. Tapi itu juga momen kamu belajar menetapkan batasan. Nggak semua permintaan harus diiyakan.

Nggak semua tugas orang harus kamu bantu. Dan nggak semua kesalahan kelompok harus kamu yang “ambil alih” biar cepat selesai. Ingat, jadi orang baik itu harus seimbang.

Kamu boleh membantu, tapi jangan sampai kamu yang kelelahan sementara yang lain santai-santai saja. Ciri-ciri kamu udah mulai jadi “si nggak enakan level bahaya”:

• Kamu selalu bilang iya, bahkan untuk hal-hal yang bikin capek
• Kamu ngerasa bersalah kalau nolak
• Kamu sering ngelakuin tugas kelompok sendirian
• Kamu takut bikin orang lain kecewa
• Kamu takut dianggap nggak kompak

Kalau kamu merasa relate, saatnya stop. Hidupmu bukan cuma buat memenuhi ekspektasi orang. Batasan itu penting, dan orang yang dewasa akan menghargainya.

3. Jangan Sembarangan Ngomongin Dosen atau Teman

Nah, kalau yang ini, bahaya banget. Lingkungan kampus itu kecil. Kamu ngomongin dosen atau teman ke orang yang salah, dan ceritanya bisa muter sampai ke orang yang kamu ngomongin.

Bukan cuma jadi gengsi turun, tapi bisa bikin hubungan akademikmu terganggu. Misalnya kamu nyeletuk hal negatif tentang dosen ke teman, lalu tanpa sengaja teman itu ceritain lagi ke orang lain, terus nyebar, dan akhirnya sampai ke dosen.

Kamu nggak akan bisa kontrol gimana ceritanya terdistorsi selama perjalanan. Yang tadinya cuma curhat ringan bisa berubah jadi gosip dramatis.

Dunia pertemanan kampus juga sama sensitifnya. Kamu nggak pernah tahu siapa teman dekat siapa. Kamu mungkin cuma ngeluh kecil soal si A, tapi ternyata teman curhatmu adalah sahabatnya. Tamat sudah.

Jadi, aturan aman versi mahasiswa veteran:

Kalau bukan informasi positif, simpan untuk diri sendiri
• Kalau mau curhat, pilih orang yang benar-benar kamu percaya
• Hindari ngomongin dosen di tempat umum seperti kantin, lorong, kelas
• Jangan share chat atau cerita orang ke grup lain
• Perhatikan tone dan bahasa, jangan sampai terkesan merendahkan

Intinya, jaga mulut. Karena di kampus, reputasi bisa rusak bukan karena apa yang kamu lakukan, tapi karena apa yang kamu ucapkan tanpa pikir panjang.

4. Hindari FOMO Biar Nggak Kehabisan Energi dan Fokus

Dunia kuliah itu penuh banget sama kegiatan. Ada organisasi, seminar, lomba, volunteer, komunitas, hingga proyek-proyek kecil yang terlihat keren di CV.

Semua ini bagus dan bermanfaat, tapi kalau kamu terjebak FOMO (Fear of Missing Out), hidupmu bisa jadi chaos. FOMO bikin kamu merasa harus ikut semuanya biar kelihatan aktif.

Akhirnya kamu masuk organisasi A, ikut kelas tambahan B, ambil volunteer C, padahal badan sudah teriak minta istirahat. Kamu jadi kejar-kejaran dengan waktu, tugas menumpuk, tapi gengsi kalau berhenti.

Padahal, orang yang sukses di kuliah bukan yang ikut semua hal, tapi yang tahu mana kegiatan yang benar-benar relevan dengan tujuannya. Kamu juga perlu ruang untuk berkembang secara pribadi, bukan cuma formalitas kampus.

Efek buruk FOMO:

• Burnout tanpa disadari
• Fokus akademik menurun
• Kualitas kegiatan yang dijalani jadi setengah-setengah
• Kurang istirahat dan produktivitas menurun
• Merasa gagal kalau nggak ikut arus

Solusi terbaik? Tentukan prioritas. Kamu nggak harus jadi mahasiswa paling sibuk untuk terlihat keren. Yang penting, pilih kegiatan yang sesuai tujuan dan kapasitasmu. Hidupmu jauh lebih tenang, dan kuliahmu jauh lebih terkendali.

5. Jangan Terlalu Bergantung pada Siapa Pun

Kuliah itu masa transisi dari remaja menuju dewasa. Di fase ini, kamu bakal belajar banyak hal tentang kemandirian. Mandiri bukan berarti harus ngelakuin semuanya sendiri, tapi kamu juga nggak bisa sepenuhnya bergantung pada orang lain.

Ketergantungan yang berlebihan bisa hadir dalam bentuk:

• Bergantung pada teman untuk ngerjain tugas
• Mengandalkan satu orang buat selalu nemenin
• Selalu nungguin ajakan orang buat belajar atau ikut kegiatan
• Tidak berani mengambil keputusan sendiri
• Butuh validasi orang untuk setiap hal kecil

Hidup jadi jauh lebih berat kalau kamu menggantungkan stabilitas emosional atau akademikmu pada orang lain. Apalagi di kampus, orang itu bisa pindah kelas, sibuk organisasi, keluar kota, atau bahkan lulus lebih cepat.

Kamu perlu belajar untuk berdiri sendiri. Cari referensi sendiri, belajar sendiri, melangkah sendiri. Teman itu support system, bukan tumpuan hidup. Ketika kamu punya pijakan yang kuat, hubungan pertemananmu juga jauh lebih sehat.

Kuliah Lebih Tenang Kalau Kamu Tahu Cara Menjaga Diri

Dunia perkuliahan itu penuh cerita. Ada yang lucu, ada yang bikin stres, ada yang ngena di hati. Tapi aturan-aturan tak tertulis di atas bisa jadi bekal penting biar kamu tetap waras dan berkembang.

Kamu nggak harus jadi mahasiswa sempurna. Yang penting, kamu bisa mengatur batasan, menjaga diri, menghargai orang lain, dan tetap fokus pada tujuanmu. Setiap orang punya jalan masing-masing, dan kuliah bukan kompetisi siapa yang paling cepat sukses.

Yang penting, kamu tahu cara membawa diri.

Butuh Bimbingan Buat Persiapan UTBK? Ultimate Privat Siap Bantu Kamu

Kalau kamu lagi bersiap menghadapi UTBK dan butuh les privat yang bener-bener efektif, personal, dan fleksibel, Ultimate Privat hadir sebagai rekomendasi terbaik.

Di sini, kamu bisa belajar dengan tutor berpengalaman yang siap membimbing sampai kamu paham. Jadwalnya fleksibel, materi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan proses belajarnya nyaman banget.

Kalau kamu mau daftar atau masih punya pertanyaan, tinggal hubungi nomor ini
0899-8702-889 (klik disini). Siap-siap naik level bareng Ultimate Privat. Kamu pasti bisa!

Scroll to Top