5 Sekolah Kedinasan yang Boleh Menggunakan Kacamata

Bagi calon mahasiswa yang bercita-cita masuk ke sekolah kedinasan, persyaratan kesehatan menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhatikan.

Salah satu aspek yang sering menjadi pertimbangan adalah kesehatan mata.

Banyak sekolah kedinasan yang memiliki batasan tertentu terkait dengan penggunaan kacamata atau kondisi kesehatan mata calon taruna/taruni.

Namun, ada beberapa sekolah kedinasan yang masih memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang memiliki gangguan penglihatan seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropi), ataupun mata silinder (astigmatisme).

Berikut adalah lima sekolah kedinasan yang memperbolehkan penggunaan kacamata beserta persyaratan yang harus dipenuhi.

Baca juga: Belajar Bahasa Indonesia Melalui Kuliner Tradisional Nusantara

1. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) merupakan salah satu sekolah kedinasan favorit di Indonesia yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Banyak calon mahasiswa yang bercita-cita masuk STAN karena lulusannya memiliki peluang besar untuk bekerja di instansi pemerintah seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), serta berbagai lembaga keuangan lainnya.

Kabar baik bagi calon mahasiswa yang memiliki gangguan penglihatan, STAN tidak menetapkan batasan minus, plus, silindris, atau bahkan buta warna dalam persyaratan kesehatannya.

Artinya, meskipun memiliki mata minus tinggi, mata silinder, atau bahkan buta warna, calon mahasiswa tetap berkesempatan untuk mendaftar dan mengikuti seleksi masuk STAN.

Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mata namun ingin tetap berkarier di bidang keuangan dan perpajakan melalui jalur sekolah kedinasan.

2. Politeknik Statistika STIS (STIS)

Politeknik Statistika STIS adalah sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS).

STIS terkenal sebagai sekolah yang mencetak ahli statistik dan data science yang nantinya akan bertugas di berbagai instansi pemerintahan.

Bagi calon mahasiswa yang memiliki gangguan penglihatan, STIS masih memberikan toleransi dengan batas maksimal minus atau plus hingga 6 dioptri.

Ini berarti jika seseorang memiliki rabun jauh atau rabun dekat yang masih dalam batas tersebut, mereka tetap diperbolehkan untuk mendaftar.

Selain itu, STIS tidak menetapkan persyaratan wajib untuk melakukan operasi LASIK bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan.

Oleh karena itu, sekolah ini menjadi salah satu pilihan terbaik bagi calon mahasiswa yang memiliki masalah pada mata tetapi ingin berkarier di bidang statistika dan analisis data.

3. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

STIN merupakan sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN).

Lulusan STIN dipersiapkan untuk menjadi agen intelijen yang bertugas dalam menjaga keamanan nasional dan melaksanakan tugas-tugas strategis dalam bidang intelijen.

Dikarenakan sifat pekerjaan intelijen yang membutuhkan ketajaman penglihatan, STIN memiliki batasan yang lebih ketat dibandingkan STAN dan STIS.

Calon mahasiswa yang ingin masuk STIN harus memiliki kesehatan mata dengan batas maksimal minus atau plus 1 dioptri.

Baca juga: 5 Rektor Termuda yang Pernah Menjabat di Indonesia

Jika seseorang memiliki mata minus atau plus lebih dari 1 dioptri, kemungkinan besar mereka akan dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam pemeriksaan kesehatan.

Bagi yang bercita-cita menjadi seorang intelijen namun memiliki gangguan penglihatan melebihi batas tersebut, opsi untuk melakukan operasi LASIK bisa menjadi pertimbangan sebelum mendaftar ke STIN.

4. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

STMKG adalah sekolah kedinasan di bawah naungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sekolah ini bertujuan untuk mencetak tenaga ahli dalam bidang cuaca, iklim, dan geofisika yang nantinya akan berperan dalam berbagai bidang terkait mitigasi bencana dan analisis iklim.

Untuk persyaratan kesehatan mata, STMKG memberikan batas maksimal minus 4 dioptri dan silindris 2 dioptri.

Jika seseorang memiliki gangguan penglihatan yang masih dalam batas tersebut, mereka masih diperbolehkan untuk mendaftar.

Namun, terdapat satu catatan penting bagi calon mahasiswa yang memiliki gangguan penglihatan.

Jika lulus seleksi, mereka diwajibkan untuk melakukan operasi LASIK sebelum mulai menjalani pendidikan di STMKG.

Oleh karena itu, bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke STMKG namun memiliki gangguan penglihatan, harus mempertimbangkan kesiapan untuk menjalani operasi LASIK.

5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)

Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) adalah sekolah kedinasan yang berfokus pada bidang keamanan siber dan kriptografi.

Sekolah ini berada di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan bertujuan mencetak tenaga ahli yang dapat mengamankan sistem informasi negara dari ancaman siber.

Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke Poltek SSN, terdapat persyaratan kesehatan mata yang cukup ketat, yaitu maksimal minus atau plus 1 dioptri.

Jika seseorang memiliki gangguan penglihatan di atas batas tersebut, kemungkinan besar mereka tidak akan memenuhi syarat seleksi kesehatan.

Baca juga: Cara Membuat Anak SD Tetap Antusias untuk Belajar di Les Privat

Karena profesi di bidang keamanan siber membutuhkan ketelitian dan ketajaman penglihatan, persyaratan kesehatan mata ini menjadi salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan bagi calon mahasiswa.

Tips Mengatasi Masalah Penglihatan untuk Calon Mahasiswa Sekolah Kedinasan

Bagi calon mahasiswa yang memiliki gangguan penglihatan tetapi tetap ingin masuk ke sekolah kedinasan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang lolos seleksi kesehatan:

  1. Periksa Kesehatan Mata Sejak Dini – Pastikan untuk mengetahui kondisi mata dengan melakukan pemeriksaan di dokter spesialis mata sebelum mendaftar.
  2. Gunakan Kacamata atau Lensa Kontak yang Tepat – Memastikan penglihatan tetap optimal saat ujian seleksi sangat penting.
  3. Pertimbangkan Operasi LASIK – Jika minus atau silindris melebihi batas yang ditentukan, operasi LASIK bisa menjadi solusi untuk memenuhi persyaratan kesehatan.
  4. Latihan Relaksasi Mata – Mengurangi kelelahan mata dengan istirahat yang cukup dan menghindari paparan layar berlebihan dapat membantu menjaga kesehatan mata.

Dengan persiapan yang matang, peluang untuk diterima di sekolah kedinasan akan semakin besar.

Ingin Lolos Sekolah Kedinasan? Persiapkan Diri dengan Ultimate Privat!

Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk ke sekolah kedinasan tetapi memiliki gangguan penglihatan, ada beberapa pilihan sekolah yang masih memberikan toleransi terhadap penggunaan kacamata.

STAN memiliki persyaratan yang paling fleksibel karena tidak membatasi minus, plus, silindris, atau bahkan buta warna. STIS juga memberikan peluang dengan batas maksimal 6 dioptri.

Namun, bagi mereka yang ingin masuk ke STIN, STMKG, atau Poltek SSN, perlu memperhatikan batasan yang lebih ketat dan mempertimbangkan opsi operasi LASIK jika ingin memenuhi syarat kesehatan.

Memilih sekolah kedinasan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan minat merupakan langkah penting dalam merencanakan masa depan.

Pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk dalam aspek kesehatan mata, agar peluang diterima semakin besar.

Masuk ke sekolah kedinasan bukanlah hal yang mudah. Persaingan yang ketat serta berbagai tahapan seleksi, mulai dari ujian akademik, tes kesehatan, hingga wawancara, menuntut persiapan yang matang.

Ultimate Privat hadir sebagai solusi terbaik bagi kamu yang ingin mempersiapkan diri dengan maksimal.

Kami menyediakan bimbingan belajar khusus untuk seleksi sekolah kedinasan, mulai dari STAN, STIS, STIN, STMKG, hingga Poltek SSN.

Dengan tutor berpengalaman, materi lengkap, serta metode belajar yang efektif, Ultimate Privat siap membantu kamu mencapai impianmu.

Jangan biarkan persiapan yang kurang matang menghalangi jalanmu menuju sekolah kedinasan impian!

Daftar sekarang dan konsultasikan kebutuhan belajarmu dengan Ultimate Privat. Hubungi kami di 0899-8702-889 atau klik disini untuk informasi lebih lanjut.

Scroll to Top