
Mencatat bukan sekadar aktivitas menulis ulang informasi. Lebih dari itu, mencatat adalah proses berpikir, menganalisis, dan menyusun ulang informasi agar bisa dipahami dan diingat dengan lebih baik.
Dalam dunia pembelajaran modern, teknik mencatat yang efektif sangat penting, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang dituntut untuk memahami materi dalam waktu singkat dan dalam jumlah besar.
Salah satu pendekatan mencatat yang sedang populer dan terbukti efektif adalah menggunakan sistem PKM (Personal Knowledge Management) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Manajemen Pengetahuan Pribadi.
Sistem ini bertujuan membantu seseorang mengelola informasi dan pengetahuan yang ia peroleh sehari-hari, baik dari buku, kelas, podcast, video, maupun pengalaman pribadi.
PKM tidak hanya membantu menyimpan informasi, tetapi juga mengubah informasi tersebut menjadi pengetahuan yang bisa digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam praktiknya, gaya mencatat dalam sistem PKM bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe utama, yaitu Architect, Librarian, dan Gardener. Ketiganya memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola informasi. Lalu, kamu termasuk tipe yang mana?
Baca juga: Jurusan Sastra yang Langka di Indonesia! Peluang Lolos Lebih Besar
1. The Architect – Si Perencana Sistematis
Seperti namanya, tipe Architect adalah mereka yang menyusun dan membangun sistem pencatatan mereka dengan sangat terstruktur.
Mereka membuat kerangka, kategori, dan klasifikasi sebelum mulai mencatat. Gaya mencatat ini cocok untuk mereka yang menyukai perencanaan matang dan berpikir secara linier.
Ciri-ciri Tipe Architect:
- Selalu membuat outline atau kerangka sebelum mencatat.
- Menyukai catatan yang rapi, terorganisir, dan mengikuti struktur tertentu.
- Sering menggunakan tools seperti Notion, Obsidian, atau Evernote dengan template khusus.
- Membuat sistem kategori seperti folder atau tag untuk setiap catatan.
- Menyusun catatan berdasarkan tema atau topik yang sudah ditentukan.
Kelebihan:
- Mudah dalam mencari dan mengakses kembali informasi yang sudah dicatat.
- Catatan menjadi rapi, konsisten, dan sistematis.
- Cocok untuk pelajar atau profesional yang bekerja dengan banyak data dan membutuhkan struktur.
Kekurangan:
- Membutuhkan waktu lebih lama di awal untuk membuat sistem.
- Bisa menjadi kaku dan sulit beradaptasi jika informasi tidak sesuai dengan struktur yang dibuat.
- Kadang terlalu fokus pada struktur daripada isi.
Tips untuk Tipe Architect:
- Gunakan waktu di awal untuk membangun sistem dasar, tapi jangan terlalu perfeksionis.
- Sisakan ruang fleksibilitas untuk informasi yang tidak sesuai dengan struktur.
- Buatlah revisi berkala terhadap sistem yang kamu gunakan agar tetap relevan.
2. The Librarian – Si Pengarsip Pengetahuan
Tipe Librarian adalah mereka yang sangat menyukai mengumpulkan informasi. Seperti pustakawan, mereka rajin menyimpan berbagai jenis informasi dari berbagai sumber.
Tujuannya bukan langsung untuk digunakan, melainkan untuk diarsipkan agar bisa dibaca dan digunakan di kemudian hari.
Ciri-ciri Tipe Librarian:
- Suka menyimpan banyak artikel, buku, kutipan, dan informasi lainnya.
- Menyimpan data apa pun yang dianggap menarik, bahkan jika belum tahu kapan akan digunakan.
- Menggunakan fitur bookmark, highlight, atau clipper di aplikasi seperti Pocket, Zotero, atau Google Keep.
- Memiliki sistem pengarsipan yang rinci seperti tag, label, atau metadata.
- Lebih sering menyimpan daripada mengolah atau menyusun ulang informasi.
Baca juga: 6 Jenis Sertifikat yang Sebaiknya Tidak Dicantumkan di SNBP
Kelebihan:
- Memiliki banyak sumber dan referensi jika suatu saat diperlukan.
- Cocok untuk peneliti, akademisi, atau siapa pun yang sering butuh rujukan.
- Informasi tidak mudah hilang karena sudah diarsipkan dengan baik.
Kekurangan:
- Bisa terjebak dalam kebiasaan “mengumpulkan tanpa mengolah“.
- Informasi yang terlalu banyak bisa membuat kewalahan jika tidak dikelola dengan baik.
- Sulit menemukan informasi penting di antara tumpukan data yang terlalu besar.
Tips untuk Tipe Librarian:
- Tentukan kriteria informasi yang layak disimpan agar tidak menumpuk terlalu banyak.
- Luangkan waktu secara berkala untuk meninjau dan membersihkan arsip.
- Cobalah membuat catatan ringkasan dari setiap sumber yang disimpan agar mudah dipahami saat dibutuhkan.
3. The Gardener – Si Penumbuh Ide
Tipe Gardener adalah mereka yang mencatat dengan cara yang sangat organik dan berkembang secara alami. Mereka tidak memulai dari struktur atau pengumpulan data, tetapi dari ide yang muncul lalu dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih besar.
Seperti seorang tukang kebun yang menanam benih dan merawatnya hingga tumbuh, pencatat tipe Gardener memupuk ide-ide kecil hingga menjadi konsep yang matang.
Ciri-ciri Tipe Gardener:
- Sering mulai dari ide sederhana, pertanyaan, atau pengamatan sehari-hari.
- Menyukai koneksi antar ide dan sering membuat mind map.
- Lebih fokus pada eksplorasi dan pertumbuhan ide daripada struktur atau arsip.
- Menulis catatan seperti menulis jurnal atau refleksi pribadi.
- Menggunakan tools seperti Roam Research, Logseq, atau buku catatan fisik.
Kelebihan:
- Sangat kreatif dan fleksibel dalam mencatat.
- Cocok untuk penulis, kreator konten, atau siapa pun yang bekerja dengan ide.
- Memungkinkan lahirnya insight yang mendalam karena proses eksploratif.
Kekurangan:
- Sulit dalam pengarsipan dan pencarian kembali informasi.
- Bisa menjadi tidak terorganisir jika tidak dilengkapi dengan sistem pendukung.
- Ide yang tidak dirawat bisa terlupakan atau tidak berkembang.
Tips untuk Tipe Gardener:
- Tetap buat sedikit struktur untuk mendukung pengembangan ide.
- Seringlah meninjau kembali catatan lama untuk melihat perkembangan ide.
- Kombinasikan dengan metode Librarian agar ide punya referensi yang kuat.
Gabungan Gaya: Bolehkah?
Tentu saja! Tidak ada aturan yang menyatakan bahwa kamu harus memilih hanya satu gaya. Banyak orang justru menggunakan gabungan dari ketiga gaya ini sesuai kebutuhan dan situasi. Misalnya:
Baca juga: Jurusan dengan Biaya Kuliah Termahal di Indonesia! Apa Saja?
- Kamu bisa menggunakan gaya Librarian untuk menyimpan artikel atau referensi.
- Lalu memakai pendekatan Architect saat ingin menyusun ulang informasi menjadi materi belajar.
- Dan akhirnya menerapkan gaya Gardener untuk mengembangkan ide tulisan atau proyek berdasarkan catatan sebelumnya.
Sistem PKM yang efektif bukan tentang mengikuti aturan baku, tapi tentang menemukan cara terbaik untuk mengelola pengetahuanmu sendiri. Yang penting adalah: informasi tidak hanya disimpan, tetapi juga digunakan dan dikembangkan.
Bagaimana Memulai Sistem PKM?
Bagi kamu yang baru memulai, berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan:
- Kenali Gaya Belajarmu
Apakah kamu lebih suka struktur (Architect), koleksi data (Librarian), atau eksplorasi ide (Gardener)? Mengetahui ini akan membantumu memilih tools dan metode yang tepat. - Pilih Alat yang Sesuai
Tidak harus aplikasi canggih. Buku catatan fisik, Google Docs, atau Microsoft OneNote pun bisa sangat efektif jika digunakan konsisten. - Mulailah dari Hal Kecil
Tak perlu menunggu sistem sempurna. Cukup mulai dari satu catatan per hari: rangkuman kelas, ide, refleksi, atau kutipan yang menarik. - Tinjau dan Revisi Berkala
Setiap minggu atau bulan, sempatkan waktu untuk meninjau ulang catatanmu. Apa yang bisa diperbaiki? Apa yang bisa dikembangkan? - Jangan Takut Bereksperimen
Sistem PKM bersifat pribadi. Tidak ada benar atau salah. Eksperimenlah dengan gaya baru, teknik baru, atau aplikasi baru.
Ingin Belajar Lebih Terstruktur dan Efektif? Ultimate Privat Solusinya!
Setelah mengetahui pentingnya mencatat dengan sistem yang sesuai dengan gaya belajarmu, tentu kamu ingin mengoptimalkan proses belajar agar lebih efisien dan menyenangkan. Di sinilah Ultimate Privat hadir sebagai solusi terbaik!
Ultimate Privat adalah lembaga les privat terpercaya yang menyediakan program belajar secara personal dan terstruktur, sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing siswa.
Dengan pendekatan one-on-one teaching, kamu akan mendapatkan bimbingan eksklusif dari tutor berpengalaman yang tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga membantu mengembangkan strategi belajar yang tepat—termasuk bagaimana mencatat dengan efektif sesuai gaya PKM-mu!
Keunggulan Ultimate Privat:
- Sistem pengajaran personal dan fleksibel, bisa online atau offline.
- Tutor profesional dan berpengalaman, siap membimbing dari tingkat SD hingga SMA bahkan persiapan masuk perguruan tinggi.
- Pendekatan belajar yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa: visual, auditori, kinestetik, maupun campuran.
- Pembelajaran yang menyenangkan dan berdampak nyata, bukan sekadar menghafal tapi memahami.
Ingin merasakan pengalaman belajar yang benar-benar efektif dan menyenangkan? Ingin tahu lebih lanjut soal sistem belajar di Ultimate Privat atau ingin mendaftarkan diri sebagai siswa? Jangan ragu untuk menghubungi kami.
📞 Kontak Ultimate Privat:
0899-8702-889 (klik disini)
Yuk, mulai perjalanan belajarmu dengan cara yang paling sesuai dengan dirimu. Bersama Ultimate Privat, kamu tidak hanya belajar untuk nilai, tetapi juga untuk masa depan!